
BEKAL PERNIKAHAN (FREE SHIPPING)
Kehidupan rumah tangga itu ibadah … Pernikahan adalah salah satu nikmat Allah atas hamba-Nya, kehidupan di atas bumi bila kosong dari kesenangan akan menjadi gersang. Kerana itulah hikmah Allah meliputi seluruh insting kekekalan dengan sebab-sebab kesenangan. Merenungkan hikmah ini akan menjadikan manusia berada dalam tujuan yang jelas. Kesenangan bukan merupakan tujuan itu sendiri. Namun, ia hanyalah saranan menuju kepada tujuan-tujuan yang mulia. Sebab, cabang yang baik itu tidak akan muncul kecuali dari akar yang baik pula.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Surat ar-Rum: 21)
Dalam kalam-Nya yang lain: هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا ۖ فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ ۖ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ “Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: ‘Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.’” (Surat al-A’raaf: 189)
MOTIVASI UNTUK MENIKAH Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (Surat an-Nisaa’: 3) Ayat ini menunjukkan tentang kewajiban menikah. Hanya saja, masih banyak orang-orang yang menghina pernikahan, melecehkannya, atau pura-pura menyesali pernikahannya dengan cara menjadikannya bahan humor serta senda gurau bersama-sama teman mengobrolnya. Itu semua merupakan perbuatan sia-sia yang dapat membawa pelakunya menjauh dari jalan Allah.
Please refer to the images for a summary/synopsis of the book.
Sila rujuk kepada gambar halaman belakang buku untuk membaca ringkasan buku tersebut.
Customer comments
Author/Date | Rating | Comment |
---|